Rabu, 08 Maret 2017

Manajemen Karir

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah “Manajemen Karir” ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses belajar mengajar. Makalah ini akan membahas tentang Pengenalan karir, Perencanaan karir dan juga Pengembangan karir, dimana dalam hal tersebut untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan karyawan , dan bagi perusahaan adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         Malang, 18 Oktober 2016


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... II
BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2  Rumusan Masalah........................................................................................... 4
1.3  Tujuan .............................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian Manajemen Karir........................................................................... 5
2.2 Peran Perusahaan............................................................................................. 8
2.3 Pengembangan Karir....................................................................................... 12
2.4 Study Kasus..................................................................................................... 17
2.5 Manajemen Karir Dalam Persepektif Islam.................................................... 20
2.5.1 Perencanaan dan Pengembangan karier dalam perspektif Islam............. 22
2.5.2 Tujuan dan Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karir dalam
Perspektif Islam...................................................................................... 25
2.5.3. Pola Karier.............................................................................................. 28
2.5.4. Pengembangan Karier............................................................................ 29
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 33
 Daftar Pustaka................................................................................................. III





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari di kalangan karyawan sering muncul beragam permasalah tentang masa depan mereka, khususnya karier kedepan sebagai karyawan karena karier merupakan sebuah kebutuhan pokok karyawan untuk memperoleh  pengakuan social dan keluarga serta ekonomi tentunya.  Sebuah karier terdiri atas semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan kerjanya.[1]
Sebagian karyawan pekerjaan pekerjaan tersebut sebagai bagian dari sebuah perencanaan. Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Dalam penulisan ini tahapan yang akan dibahas adalah tentang perencanaan dan pengembangan karir serta bagaimana islam memandang tentang manajemen karir.
Perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi berkenaan dengan karir pegawai, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Yang perlu digarisbawahi, perencanaan karir pegawai harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak, maka perencanaan karir pegawai tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis.
Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini disebut sebagai penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan.[2]


1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Manajemen karir?
2.      Bagaimana Peran Perusahaan dalam mengembangkan karir karyawan?
3.      Bagaimana Pengimplementasian dari pengembangan karir perusahaan?
4.      Bagaimana Islam memandang manajemen karir?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari manajemen karir.
2.      Untuk mengetahui peran perusahaan dalam pengembangan karir karyawan.
3.      Untuk mengetahui pengimplementasian pengembangan karir dari perusahaan
4.      Untuk mengetahui perspektif Islam dalam memandang Manajemen Karir.






      BAB II
                       PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Manajemen Karir

 Suatu karir adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (atau dipegang) selama kehidupan kerja seseorang. Bagi banyak orang, pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan suatu bagian dari rencana yang disusun secara hati-hati. Istilah karir telah digunakan untuk menunjukkan orang – orang pada masing – masing peranan atau status mereka. Literatur ilmu pengetahuan mengenai prilaku (behavioral science) pada umumnya menggunakan istilah tersebut dengan pengertian.

1.      Karir sebagai suatu urutan promosi atau prmindahan kejabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau kelokasi yang lebih baik dalam menjalin hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang
2.      Karir sebagai petununjuk pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas jalur karir.
3.      Karir sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini semua orang dalam sejarah kerja mereka mempunyai karir.[3]
Pada konsep dasar perencanaan karir terdapat beberapa istilah yaitu :
·         Karier
Suatu karir adalah seluruh pekerjaan (jabatan ) yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang
·         Jalur Karier
Suatu jalur karier adalah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang membentuk karier seseorang

·         Sasaran karier
Sasaran karier adalah posisi diwaktu yang akan dating diimana seseoraang “berjuang” untuk mencapainya sebagai bagian dari kariernya
·         Perencanaan Karier
Perencanaan karier adalah proses melalui mana seseorang memilih sasaran karier, dan jalur ke sasaran tersebut
·         Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier[4]
Para ahli SDM melihat karir sebagai sebuah cara untuk memenuhi kebutuhan staf internal. Meskipun bantuan perencanaan karier umumnya terjadinya untuk posisi-posisi manajer, professional dan karyawan teknis, karena keterbatasan anggaran , idealnya seluruh karyawan hendaknya memilikki akses untuk itu.
            Sebuah study tenteng sekelompok karyawan mengungkapkan lima faktor yang terkait dengan karier (Keith Davis dan Werther, W.B; 1996) Yaitu sebagai berikut
a.       Keadilan dalam Karier
Para karyawan menghendaki keadilan dalam system promosi dengan kesempatan sama untuk meningkatkan karier.
b.      Perhatian dengan Penyeliaan
Para karyawan menginginkan para penyelia mereka memainkan perannya secara aktif dalam pengembangan karier dan menyediakan umpan balik dengan teratur tenteng kinerja.
c.       Kesadaran tentang Kesempatan
Para karyawan menghendaki pengetahuan tenteng kesempatan untuk peningkatan karir.
d.      Minat Pekerja
Para karyawan membutuhkan sejumlah informasi berbeda dan pada kenyataannya memiliki derajat minat yang berbeda dalam peningkatan karier yang tergantung pada beragam faktor.
e.       Kepuasan Karir
Para karyawan,  tergantung pada usia dan kedudukan mereka, memiliki tingkat kepuasan berbeda.
Program karir yang efektif harus mempertimbangkan perbedaan persepsi dan keinginan para karyawan. Apa yang pekerja harpakan dari program karir dikembangkan oleh departemen SDM sesuai dengan ragam fakor usia, jenis kelamin, kedudukan, pendidikan, dan faktor-faktor lainnya.Secara singkat, apa pun yang diadopsi departemen SDM, hendaknya luwes dan proaktif. Sehubungan dengan itu, keterlibatan departemen SDM dalam perencanaan karir memiliki beberapa manfaat berikut ini.
a.       Meluruskan Strategi dan Syarat-syarat Internal Penempatan Staf
Dengan membantu karyawan-karyawan melalui perencanaan karir departemen SDM dapat mempersiapkan lebih baik untuk antisipasi pekerjaan yang terbuka yang dituangkan dalam perencanaan SDM. Hasilnya adalah terpenuhinnya kebutuhan perusahaan dengan karyawan yang memiliki bakat dan kemampuan untuk menduduki posisi tertentu.
b.      Mengembangakan Karyawan yang Dapat Dipromosikan
Perencanaan karir membantu dalam mengebangkan pesokan internal bakat-bakat karyawan yang dapat dipromosikan untuk memenuhi posisi yang terbuka, misalnya karena adanaya karyawan yang pension, menggundurkan diri, dan jika terjadi pertumbuhan perudahaan.
c.       Memfasilitasi Penempatan Karyawan Tingkat Internasioonal
Pada perusahaan yang menggelobal perencanaan karir digunakan untuk membantu mengidentifikasi dan menyiapkan karyawan asing atau karyawan domestic yang memiliki daya saing tinggi.

d.      Membantu Pekerja yang Memilikii Keragaman Tertentu
Ketika diberi bantuan perencanaan karir, para pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan perusahaan untuk pengembangan diri.
e.       Memperkecil Derajat Perputaran Karyawan
Perhatian dan kepedulan yang meningkatkan untuk karir para individu karyawan dapat meningkatkan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan dan memperkecil terjadinya perputaran karyawan.
f.       Membuka Jalan bagi Karyawan Potensial
Perencanaan karir mendorong para karyawan untuk menunjukkan kemampuan potensial mereka lebih terbuka lagi karena mereka memiliki tujuan kariri yang spesifik.
g.      Memajukan Pertummbuhan Personal
Rencana dan tujuan karir memotivasi para karyawan untuk tumbuh dan berkembang
h.      Mengurangi”tumpukan Karyawan”
Perencanaan karir menyebabkan para karyawan, manajer , dan departemen SDM sadar tentang kualifikasi karyawan. Mereka mencegah para manajer yang egois dari penumpukan para bawahan kunci yang sebenarnya bisa jadi di antara mereka ada yang memiliki kapasitas potensial
i.        Memuaskan Kebutuhan Karyawan
Dengan tumpukan karyawan yang berkurang dan kesemppatan pengembangan, kebutuhan pengakuan diri karyawan (seperti penghargaan dan prestasi) akan memberikan kepuasan kepada karyawan.
j.        Membantu Rencana Kegiatan
Perencanaan karir dapat membanu kelompok yang sudah akan dipromosikan untuk menyiapakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting. Persiapan ini dapat mengkontribusi pemenuhan jadwal kegiatan yang sudah dibuat[5]
2.2 Peran  Perusahaan
Berdasarkan arti dan kebutuhan karyawan akan karir dan manfaat keterlibatan departemen SDM dalam perencanaan karir, peran perusahaan dalam mendukung perencanaan karir:
1.      Pendidikan karir
Departemen SDM sangat cocok untuk memecahkan masalah tentang keuntungan dari pentingnya perencanaan dan pengembangan karir melalui teknik yang beragam. Contoh seminar yang dapat meningkatkan minat para karyawan dengan menjelaskan konsep- konsep yang terkait tentang perencanaan karir. Lokakarya juga membantu karyawan menyusun tujuan karir, alur karir dan menentukan pengembangan karir yang sepesifik.
Sebuah contoh yang mengambarkan tujuan dari sebuah seminar informasi karir:
·         Membantu para karyawan memahami lebih baik bagai mana pekerjaan dan karir mereka di perusahaan dapat mengkontribusi tujuan mereka di masa depan.
·         Menyediakan kebutuhan para karyawan dengan sebuah perencanaan karirsecara individual.
·         Membuat batasan para karyawan, penyelia, dan departemen SDM dalam perencanaan karir dan pengembangan personil.
·         Menyediakan pekerjaan yang realitis dan informasi karir untuk pembuatan rencana karir.
2.      Informasi perencanaan karir
Banyak informasi karir yang di butuhkan sebagai bagian dari system informasi SDM. Sebagai contoh uraian pekerjaan dan sepesifikasi pekerjaan dapat memiliki makna sendiri untuk seseorang yang mencoba untuk mengestimasi tujuan karir sebenarnya pada sebuah perusahaan. Spesialis SDM dapat memberikan pengetahuan kepada mereka tentang alur karir potensial.
Alur karir di dalam kelompok pekerjaan membutuhkan tambahan pelatihan karena keterampilan tiap pekerjaan memiliki keterkaitan yang erat, jika informasi tentang kelompok pekerjaan tersedia, para karyawan dapat memperoeh alur karir yang layak.


3.      Bimbingan karir
Untuk membantu para karyawan mengembangkan tujuan karir dan memperoleh alur karir yang tepat, departemen SDM menawarkan bimbingan karir . konselor karir adalah seseorang yang mampu dan bersedia mendengarkan minat para karyawan dan menediakan informasi-inforasi tentang pekerjaan yang terkait, dan juga dapat menafsirkan siakap, keterampilan, dan psikologis mereka melalui beragam tes, seperti tes preferensi dan minat vokasionalyang bermanfaat untuk mengarahkan seseorang ke dalam pekerjaan atau kedudukan yang sangat mungkin di minati karyawan tersebut.


4.      Penilayan diri karyawan
Konselor karir  menyadari bahwa sebuah karir hanyalah sebagai bagian dari rencana kehidupan seseorang. Sebuah rencana kehidupan sering di definisikan sebagai rangakayan dari harapan, minpi-mimpi,dan tiap personal membawannya dalam kehidupan nyata.
Di samping rencana kehidupan, penilayan diri termasuk pula inventarisai juga dapat di lakukan karyawan secara objektif atau jujur .

5.      Proses bimbingan karir
Bimbingan karir merupakan proses yang amat sensitive dan potensial untuk terjadinya ekplosi di kalangan karyawan.  Para karyawan bisa memahami hanya sebagian dari beberapa pekerjaan yang pembayarannya lebih baik dan berfikir mereka berkualifikasi untuk itu. Namun konsoler mencoba menjelaskan kebutuhan tambahan keterampilan yang tidak di miliki karyawan. Adapun program pengembangan karir yaitu:
·         Menyepadalkan kebutuhan karyawan dengan kebutuhan perusahaan.
Dalam system perencanaan dan pengembangan SDM yang ideal, para individu seharusnya mencari upaya untuk menyepadankan kebutuhan perusahaan dengan kebuthan mereka dalam mengembangkan karirnya.
·         Menciptakan kodisi menyenagkan.
-dukungan manajemen meliputi perncanaan dan penerapan system pengembangan karir, pelatihan dalam pengembangan  pekerjaan, penilayan pekerja, konseling, dan perencanaan karir bagi para manajer dan penyelia yang di siapkan untuk menjadi perencanaan dan pengembangan program karir.
-perumusan tujuan yang harus di fahami seluruh karyawan, apabila perusahaan akan mengekspansi usaha produksi maka yang akan terjadi adalah perbahan dalam bentuk produksi dan perluasan segmen pasar, oleh karena itu di perlukannya keahlian tertentu yang terbuka bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya melalui pelatihan. Dengan pemahaman tujuan perusahaan yang baik, karyawan akan lebih dapat mempersiapkan dirinya dalam pengembangan karirnya.
-perubahan dalam system SDM, seperti teansfer dan promosi pekerjaan, seperti transfer dan promosi pekerjaan, merupakan salah satu cara dalam menciptakan kondisi yang menyenangkan. Hal ini penting tidak hanya bagi mereka yang berpotensial tinggi tetapi bagi mereka yangmengalami penurunan pangkat. Dengan demikian perusahaan hendaknya bertindak  diskriminasi terhadap karyawan mana pun yang berminat kuat untuk mengembangkan karirnya.
-pengumuman tentang pengembangan karir hendaknya disampaikan secara teransparan oleh perusahaan agar tujuan dan kesempatan dalam berkarir dapat di komunikasikan dengan berbagai cara , seperti publikasi, manual, petunjkan bagai mana pengembangan karir dalam bentuk brosur dan video serta presentasi lisan.

·         Inventarisasi kesempatan kerja
-kompetensi pekerjaan:  hal ini dapat dilakukan melalui analisis pekerjaan dan system evaluasi.
-kemajuan pekerjaan : apabila setelah beberapa periode waktu bekerja seorang karyawan mengalami peningkatan dalam bekerja maka karyawan tersebut akan di promsikan sesuai alur karir yang di hendaki karyawan tersebut.
-kebutuhan pelatihan: untuk masuk ke alur karir maka mengikti pelatihan secara teratur sesuai dengan kebutuhan atau syarat pekerjaantertentu. Perusahaan perlu mengkaji kebutuhan pekerjaan dalam pelatihan bagi karyawannya yang sejalan dengan kebutuhan perusahaan.[6]

2.3 Pengembangan Karir
            Pengembangan karir meliputi kegiatan personal yang dilakukan untuk mencapai sebuah rencana karir. Jadi, ia merupakan tindak lanjut pelaksanaan sebuah proses perencanaan karir. Kegiatan-kegiatan ini mungkin disponsori oleh departemen SDM atau manajer atau dilakukan tanpa ketergantungan pada departemen SDM. Dengan kata lain, dilakukan secara individual mulai dari perencanaan sampai implementasinya.
1.      Pengembangan Karir Individual
Tiap orang harus menerima tanggung jawabnya untuk pengembangan karir atau kemajuan karir yang dalam kenyataannya bisa saja gagal. Sekali komitmen individu ini dibuat, beberapa kegiatan pengembangan karir hendaknya terbukti bermanfaat. Kegiatan-kegiatan itu mengandung beragam segi, yaitu sebagai berikut. (Keith Davis dan Werther W.B, 1996)
a.       Kinerja pekerjaan
b.      Kegiatan yang diketahui umum
c.       Jaringan kerja
d.      Pengunduran diri
e.       Kesetiaan pada organisasi
f.       Mentor dan sponsor
g.      Bawahan sebagai kunci sukses
h.      Kesempatan berkembang
i.        Pengalaman internasional

2.      Kinerja Pekerjaan
Kegiatan paling penting yang individu dapat ambil agar karirnya dapat berkembang dengan baik adalah mencapai kinerja pekerjaan secara etis. Asumsi kinerja pekerjaan yang baik mendasari semua kegiatan pengembangan karir. Manakah kinerjanya dibawah standar, perhatian akan berkurang terhadap upaya-upaya pengembangan karir yang lain, bahkan tujuan karir tidak mudah tercapai. Dengan kata lain, kemajuan karir sangat terletak pada faktor kinerja.

3.       Kegiatan yang Diketahui Umum
Kemajuan karir juga dapat dikembangkan melalui kegiatan yang diketahui umum, Dengan cara ini pengambil keputusan atas promosi, transfer, dan kesempatan karir akan lebih mengetahui apa yang dikehendaki seorang karyawan. Tanpa cara ini, karyawan yang baik pun mungkin tidak mendapat kesempatan yang dibutuhkan untuk mencapai karirnya. Para manajer memperoleh cara ini terutama dari penelaahan kinerja karyawan, laporan tertulis, presentasi lisan, kerja komite, dan jam kerja. Cara tersebut juga datang dari upaya memperkuat tanggung jawab sosial perusahaan melalui keterlibatannya dalam asosiasi profesional dan kelompok masyarakat nirlaba. Dalam sebuah perusahaan relatif kecil cara ini lebih sering terjadi dan kurang bergantung pada pelaporan, presentasi, dan sejenisnya. Dalam beberapa situasi tertentu, khususnya di beberapa negara, status sosial, ikatan sekolah, dan senioritas bisa jadi lebih penting daripada cara tersebut.

4.       Jaringan Kerja
Jaringan kerja berarti memperoleh kegiatan umum yang diketahui dari luar perusahaan. Kontak personal dan profesional, terutama melalui asosiasi profesional, memberi seseorang kesempatan berkontak secara intensif yang dapat bermanfaat dalam mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang lebih baik. Jaringan ini sangat bemanfaat, terutama bagi mereka yang terkena pemberhentian sementara bahkan yang mengalami PHK. Dengan jaringan keluar mereka berpeluang untuk mendapat bantuan dalam memperoleh pekerjaan, terutama mereka yang telah mengabdi pada perusahaan dengan cukup lama. Hanya masalah krisis ekonomi saja mereka terpaksa diberhentikan sementara. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki jaringan kerja di luar kurang berpeluang memperoleh bantuan dalam mendapat pekerjaan baru. Jadi, seorang karyawan dalam kondisi ini tidaksemata-mata memiliki dedikasi kepada perusahaannya, tetapi hendaknya memiliki jaringan kerja dengan pihak luar.
5.       Pengunduran Diri
Manakala terdapat kesempatan berkarir yang lebih besar di luar perusahaan pengunduran diri mungkin hanyalah sebuah cara untuk memenuhi pencapaian tujuan karir seorang karyawan. Beberapa karyawan, terutama kalangan profesional dari manajer, mengubah para pengusaha sebagai bagian dari sebuah kesadaran perlunya strategi karir. Jika dilakukan secara efektif, pengunduran ini biasanya menghasilkan sebuah promosi, peningkatan pembayaran, dan pengalaman belajar yang baru. Pengunduran diri ke arar karir yang lebih maju dengan pengusaha lain disebut terjadinya proses pengaruh. Para manajer dan profesional yang cerdik menggunakan teknik ini dengan hemat-cermat karena terlalu banyak perpindahan dapat mengarah pada label “Pengharap Pekerjaan”. Mereka yang meninggalkan pekerjaan jarang memanfaatkan perusahaan terdahulu karena mereka hampir tidak pernah kembali dengan pengalaman baru mereka. Dengan demikian, jika banyak terjadi pengunduran diri, maka perusahaan pun tidak mendapat manfaat dari kembalinya para manajer yang berhenti dan pergi ke perusahaan lain. Oleh karena itu, departemen SDM harus bekerja untuk membangun kesetiaan karyawan mereka yang pada gilirannya dapat mengurangi perputaran karyawan dan mempertahankan SDM yang bermutu.
6.      Kesetiaan pada Perusahaan
Dalam beberapa perusahaan orang menempatkan kesetiaan pada karir di atas kesetiaan pada perusahaan. Derajat kesetiaan ini bisa jadi berbeda satu sama lainnya di kalangan posisi karyawan karena faktor intrinsik manusianya. Dedikasi karir yang panjang pada perusahaan yang sama dapat melengkapi tujuan departemen SDM dalam mengurangi perputaran karyawan. Kadang-kadang para pengusaha mencoba membeli kesetiaan ini dengan pembayaran dan manfaat yang tinggi. Perusahaan lain bisa jadi membatasi mobilitas dengan mensyaratkan para karyawan dengan menandatangani kontrak tanpa persaingan untuk melarang mereka bekerja untuk para pesaing, biasanya untuk satu tahun atau lebih. Perusahan-perusahaan lain masih mencoba untuk membangun kesetiaan karyawan melalui pelaksanaan SDM yang efektif, termasuk dalam perencanaan dan pengembangan karir.
Dengan menawarkan karir, tidak hanya pekerjaan, banyak perusahaan memelihara bakat karyawan yang membuka peluang mereka untuk menduduki posisi manajemen senior secara internal. Banyak karyawan memanfaatkan dedikasi mereka dan kesetiaan pada perusahaan sebagai taktik karir. Sebagai contoh, dari 100 perusahaan di USA, 51% di antaranya berposisi kepala eksekutif tetap setia pada karir dan perusahaan yang sama. Sementara di Jepang, para karyawan cenderung sangat setia pada pengusaha karena banyak perusahaan hanya akan menyewa pekerja yang tingkatnya bisa diterima. Juga banyak pada perusahaan besar, para karyawan diberi pekerjaan seumur hidup. Jadi, perubahan pekerjaan ke perusahaan lain untuk memperoleh karir yang lebih tinggi jarang terjadi.
7.       Mentor dan Sponsor
Banyak karyawan menilai seorang mentor dapat membantu pengembangan karir mereka. Seorang mentor merupakan seseorang yang menawarkan nasihat karir secara informal. Baik mentor maupun karyawan tidak selalu mengetahui terdapatnya hubungan yang ada. Sebaliknya, pekerja yunior mengetahui seseorang yang memberi nasihat yang baik.
Jika mentor dapat mengusulkan karyawan untuk kegiatan pengembangan karir, seperti program pelatihan, transfer, dan promosi, mentor bertindak menjadi seorang sponsor. Sponsor adalah seseorang dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan pengembangan karir para manajer muda. Dalam sebuah hubungan yang didasarkan pada ikatan sekolah atau faktor hubungan pekerjaan lainnya, majajer senior sebagai seorang konselor karir, mentor, dan sponsor untuk pengusaha muda yang sering berkerja di sebuah departemen yang berbeda. Sebaliknya, kegiatan-kegiatan para manajer senior diperkuat dengan sepenuh hati oleh para manajer lainnya.
8.      Bawahan sebagai Kunci Sukses
Para manajer yang berhasil adalah mereka yang mengandalkan pada para bawahan yang membantu kinerja mereka. Bawahan bisa jadi memiliki pengetahuan dan keahlian khusus di mana para manajer belajar dari mereka atau mereka melaksanakan peranan strategis dalam membantu seorang manajer mencapai kinerja yang baik. Dalam kasus ini, tipe karyawan ini disebut bawahan sebagai kunci sukses untuk para atasannya (manajer). Mereka mengumpulkan dan menafsirkan informasi, menawarkan keahlian yang mensuplemen manajer mereka, dan bekerja secara bergotong royong untuk memajukan karir para manajernya. Mereka memperoleh manfaat dengan meningkatkan jenjang karir manakala manajer dipromosikan dan dengan menerima tugas-tugas penting yang melayani untuk mengembangkan karir mereka. Orang-orang ini melengkapi tujuan departemen SDM melalui kerja, motivasi, dan dedikasi mereka. Akan tetapi, ketika seorang manajer mengundurkan diri dan mengambil rangkaian tugas bawahan kunci, hasilnya mungkin dapat gagal.
Sebagai sebuah strategi karir, bawahan yang cerdas akan hati-hati untuk ditempatkan di bawah seorang manajer yang mobilitasnya kurang. Manajer seperti itu dapat dikategorikan sebagai layaknya siap untuk pensiun. Padahal kenyataannya tidak. Oleh karena itu, pertanyaannya bagaimana menyadarkan manajer tersebut tentang pentingnya kesempatan pengembangan karir bagi dirinya dan juga bagi bawahannya.
9.      Kesempatan Berkembang
Apabila karyawan berkeinginan memperluas kemampuannya, hal itu berarti menunjang tujuan perusahaan. Sebagai contoh, keikutsertaan dalam program pelatihan, mengikuti kursus-kursus, meraih tambahan gelar pendidikan, atau mencari tugas baru dapat menyumbangkan terwujudnya pengembangan karyawan. Kesempatan pengembangan ini membantu tujuan departemen SDM, seperti dalam pengembangan perpindahan karyawan internal dan perencanaan karir personal.[7]
2.4 Study Kasus
Contoh study kasus dalam manajemen karir kami telah melakukan observasi kepada perusahaan yaitu Mr WaraWiri dan Perusahaan Radio Komersil yang bergerak pada bidang jasa berikut hasil waawancara dan observasi kami :
 Wawancara pada karyawan Mr WaraWiri
Iter =Pewawancara    Itee=Yang diwawancarai
Iter      : Apa nama perusahaan anda ?
Itee      : Mr WaraWiri
Iter      : Perusahaan dalam bidang apakah Mr WaraWiri ini ?
Itee      : Mr WaraWiri adlaha perusahaan nyang bekerja dalam bidang jasa pengiriman barang
Iter      : Bagaimana struktur dan jenjang karir di Mr WaraWiri ?

Itee      : User/Costumer            Outlet             Operator           Kepala Kurir       kurir
Iter      : Apakah Mr WaraWiri memperhatikan manajemen karir karyawannya ?
Itee      : Iya, sangat memperhatikan pimpinan perusahaan ikut terlibat dalam memberikan masukan kepada karyawan-karyawannya salah satu contoh pimpinan perusahaan selalu mendorong karyawannya untuk menggali kemampuan-kemampuan potensial para karyawannya untuk mencapai sasaran karir lebih tinggi dan memotivasi karyawan untuk tumbuh dan berkembang serta memberikan kepuasan dan kebutuhan karyawannya sperti memberikan penghargaan kepada karyawan teladan sehingga karyawan merasa termotivasi
Iter      : Apakah anda berambisi untuk meningkatkan karir anda ?
Itee      : Tentu saja mas
Iter      : Kemudian langkah-langkah apa yang anda ambil untuk mencapai ambisi tersebut?
Itee      : yang pertama saya harus selalu on time karena dalam perusahaan saya ontime adlah faktor yang sangat diperhitungkan karena anda tahu sendiri perusahaan saya adlah perusahaan jasa pengiriman barang sehingga para karywan mau tidak mau harus  berpacu dengan waktu yang kedua jujur karena ini adalah usaha yang berlandaskan kejujuran nilai amanah sangat dijunjung tinggi sebagai contoh kita harus jujur dalam menyetorkan uang orderan dari user/costumer kepada kepala kurir dan ketika kita ketahuan tidak jujur maka kita tidak akan dipercayai lagi dan bisa saja bila sudah keterlaluan saya bisa dikeluarkan dari perusahaan kemudian yang ketiga harus bisa diandalkan maksutnya disini saya harus bisa seprofesional  mungkin ketika bekerja jika sudah masuk jam bekerja maka saya harus focus dan mengenyampingkan hal lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan saya lalu yang terakhir ini target yang harus saya lakukan yaitu sehari saya harus minimal mendapatkan 18 order selain semakin banyak saya mendapatkan order saya juga semakin banyak mendapatkan uang atau komis dan dilain sisi saya juga dapat penilaian positif dari atasan saya sehingga ketika ada rekomendai kenaikan jabatan kemungkinan saya dilihat dan dicalon kan berdasarkan kinerja saya.

Wawancara kedua dengan karyawan Radio komersil di salah satu kota malang
Iter      : Dimana anda bekerja sekarang ?
Itee      : Saya bekerja disalah satu radio komersil di kota malang sebagai staff HRD dan Team kreativ Media Team
Iter      : Apakah pimpinan anda memberikan pelatihan & edukasi tentang manajemen karir pada karywannya ?
Itee      : Ya, di tempat saya bekerja sebelum ditempatkan di posisi jabatannya ada trining kerja terlebih dahulu dan tujuannya adalah untuk menyesuaikan minat karir dari staff-staff (karyawan perusahaan) yang ada
Iter      : Setelah anda menempati posisi yang sekaang ini apakah anda diberikan bimbingan ataupun follow up lebih lanjut ?
Itee      : Iya, pimpinan selalu memberikan masukan-masukan terkait dengan kinerja karyawannya akan tetapi melalui proses structural karena disini posisi saya adalah HRD yang menanungi semua karyawan yang bekerja disini maka sebelum pimpinan memberikan masukan-masukan (secara garis komando) kamilah yang memberikan masukan-masukan tersebut untuk kelancaran karyawa perusahaan
Iter      : apakah anda berambisi untuk meningkatkan jabatan ?
Itee      : Pastinya ada ya, karena di tempat bekerja ini saya harus menggali kemampuan-kemampuan lainnya seperti saat ini saya menempati posisi staff HRD dan Koordinator Creative Media Team dengan kinerja saya yang saya usahakan selama ini saya berharap bisa sedikit terangkat dari posisi saya saat ini.
Itee      : Bagaimana cara anda mencapai ambisi anda ?
Iter      : -Mengerjakan pekerjaan sesuai job desk dan program kerja
            -Melakukan inovasi untuk perusahaan
            -Memberikan kontribusi nyata baik sesuai proker maupun diluar proker
-Berperan serta dalam proses pengembangan perusahaan (rapat tepat waktu, dating kerja tepat waktu, disiplin, mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan perusahaan, menyumbang ide-ide kreativ dan inovatif selama berlangsungnya perusahaan)
Iter      : Misal ada perusahaan lain yang menawarkan gaji yang lebih tinggi dar perusahaan anda saat ini bagaimana keputusan anda ?
Itee      :saya akan tetap memilih perusahaan saya sekarang ini
Iter      : Alasan anda tetap bertahan ?
Itee      :  karena kemampuan saya digunakan di perusahaan ini dan kemampuan saya ini mampu membuat perbaikan dalam perusahaan, banyak inovasi saya yang digunakan, jika ide-ide saya digunakan dan membuat citra perusahaan manjadi lebih baik lagi hal ini dapat membuat perusahaan dilirik orang dan perusahaan sendiri mampu memberikan feedback yang bagus pula terhadap karywannya intinya saya tidak begitu mengejar gaji tapi kepuasan dalam bekerja itulah yang saya kejar

Menurut hasil wawancara yang kemudian kami analisis bahwa masing – masing perusahaan  telah memberikan edukasi kepada karyawannya tentang Manajemen Karir yang berfungsi sebagai perencanaan terhadap masa depan karyawannya sehingga menciptakan kepuasan terhadap karyawan dan kesetiaan terhadap perusahaan dengan dibuktikan melalui hasil wawancara bahwa karyawan akan tetap setia untuk mengembangkan perusahaan agar menjadi lebih baik.

2.5  Manajemen Karir Dalam Persepektif Islam .
Nabi Muhammad SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan perbuatan yang di lakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu membunuh binatang maka lakukanlah dengan cara yang baik, jika kamu mau menyebelih binatang maka sembelihlah dengan cara yang baik, pertajamlah alat potongnya kemudian istirahatkanlah binatangnya. (Matan lain: Muslim 3615, Turmudzi 1329, Abi Daud 2432, Ibnu Majah 3161, Ahmad 16490, Darimi 1888)
Jika dikaitkan dengan hal ini dalam manajemen hadist tersebut menganjurkan melakukan sesuatu dengan baik dan selalu meningkatkan nilainya dari yang jelek ke yang  baik , dari yang baik menjadi lebih baik lagi. Manajemen adalah melakukan sesuatu agar lebih baik. Perbuatan yang baik dilandasi dengan niat atau rencana yang baik tata cara sesuai syariah dan dilakukan dengan kesungguhan.[8]  


Dalam Q.S Fathir [35]:10 Allah SWT berfirman,
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡعِزَّةَ فَلِلَّهِ ٱلۡعِزَّةُ جَمِيعًاۚ إِلَيۡهِ يَصۡعَدُ ٱلۡكَلِمُ ٱلطَّيِّبُ وَٱلۡعَمَلُ ٱلصَّٰلِحُ يَرۡفَعُهُۥۚ وَٱلَّذِينَ يَمۡكُرُونَ ٱلسَّيِّ‍َٔاتِ لَهُمۡ عَذَابٞ شَدِيدٞۖ وَمَكۡرُ أُوْلَٰٓئِكَ هُوَ يَبُورُ ١٠
Artinya:  Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur
Kemudian dalam surah Al isra’ [17] : 13-15.
وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلۡزَمۡنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِي عُنُقِهِۦۖ وَنُخۡرِجُ لَهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ كِتَٰبٗا يَلۡقَىٰهُ مَنشُورًا ١٣ ٱقۡرَأۡ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفۡسِكَ ٱلۡيَوۡمَ عَلَيۡكَ حَسِيبٗا ١٤ مَّنِ ٱهۡتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهۡتَدِي لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبۡعَثَ رَسُولٗا ١٥
Artinya: Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka (13). "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu"(14). Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul (15).[9]
Menurut Taufiq (2004) dalam Allah Dalil Fi Idaarat A’mali dari ayat diatas dapat dipetik beberapa nilai sebagi berikut:
1.      Semua manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
2.      Pada hari kiamat manusia akan mendapatkan buku catatannya terbuka.
3.      Dia diminta untuk membacanya sendiri
4.      Menghisab kesalahannya sendiri sebelum ia digisab pada hari kiamat.
5.      Karena itu, seseorang harus menentukan dari sekarang, apakah dirinya akan berjalan sesuai dengan petunjuk, sehingga selamat atau menyesatkan dirinya sehingga menjadi sesat. Berbuat dan beramallah  setiap hari, sesuai dengan apa yang anda inginkan dalam catatan amal ibadah.
6.      Tanggung jawab sifatnya personal. Seseorang tidak akan memikul dosa yang diperbuat oleh orang lain.
7.      Standar yang digunakan dalam penilaian harus dupublikasikan dan di sosialisasikan terlebih dahulu sesuai dengan pedoman kerja yang dibuat oleh administrasi.
8.      Sanksi yang telah dijatuhkan terhadap orang yang melanggar tidak memerlukan tinjauan ulang, tetapi harus ada petunjuk dan pengumuman terlebih dahulu.
9.      Selama catatan yang dilakukan itu terperinci, penilaian pun akan lebih adil.

Dengan demikian, proses perencanaan memungkinkan SDI ( Sumber Daya Insani ) mengetahui tujuan karier dan jenjang yang mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Kemudian melalui aktivitas pengembangan SDI  dapat memilih cara untuk meningkatkan dirinya sendiri dan menentukan tujuan kariernya. Dengan adanya dukungan dari manajemen departemen SDI yang mengelolah SDI  menjadi terikat dan membantu penyusunan perancanaan karier untuk keberhasilan karyawan ataupun perusahaan.
Penyusunan karier sebagai suatu sistem tidak akan menjamin karier seseorang akan berkembang, tanpa ada respon dari karyawan. Akan tetapi, setidaknya lebih baik ketika peluang muncul  dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang berminat.[10]              

2.5.1    Perencanaan dan Pengembangan karier dalam perspektif Islam
Dalam Al-Quran surah Al-Hasyr[59]:18 Allah SWT berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (18).
Dalam ayat diatas, bagi seorang beriman perencanaan adalah wajib. Bahkan, perencanaan dikaitkan dengan orang bertaqwa. Ini artinya, perencanaan adalah penting.
Dalam sirah nabawiyah, dijelaskan bahwa Rasullulah melakukan perencanaan yang matang dalam perjalanan hijrahnya. Bagaimana Rasullulah menugaskan para sahabat dan para sahabatnya dengan rapi dan penuh perhitungan. Ada sahabat yang bertugas mendampingi dalam hijrah, yakni Abu Bakar. Ada sahabat yang mengantarkan logistik, yakni Asma Binti Abu Bakar. Ada yang bertugas menghapus jejak perjalanan nabi dan sebagainya. Hal ini menandakan bahwa perencanaan adalah bagian integral dari perjalanan kesuksesan seseorang.
Manusia berkewajiban untuk berjuang. Dalam pengembangan karier pun karyawan harus berjuang  untuk memperoleh karier yang diinginkan dengan jalan yang benar dan tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini Allah SWT. Memberikan spirit dalam Al Quran bahwa manusia harus berjuang, dalam Al Mulk[67]:2

ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ ٢
Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Agar karier dapat berkembang diperlukan adanya perencanaan karier yaitu proses melalui mana seseorang memilih tujuan karier serta jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Perkembangan karier terdiri atas peningkatan pribadi yang dijalani seseorang untuk mencapai rencana kariernya  dan hal ini  menjadi tanggung jawab karyawan tersebut. Perkembangan karier sangat membantu karyawan di dalam menganalisis kemampuan dan minat karyawan untuk lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan SDI sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.[11]
Perusahaan dalam membantu karyawannya untuk mengembangkan karier, pada akhirnya tanggung jawab karier akan kembali pada karyawan itu sendiri. Beberapa perusahaan kecil tidak memberikan bantuan perencanaan karier secara formal bahkan pada perusahaan besar para manajer senior bisa menganggap bahwa karier adalah tanggung jawab karyawan masing – masing. Akan tetapi lebih banyak perusahaan yang tetap maju dengan mengedukasi karyawannya tentang manajemen karier.
Dengan demikian karier adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakaukan oleh individu selama masa hidupnya. Karier merupakan pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan pengalaman ( posisi, wewenang, keputusan, dan intepretasi subjektif atas pekerjaan ) dan aktivitas selama masa kerja individu. Definisi ini menekankan bahwa karier tidak berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan, tetapi lebih pada sikap dan tingkah laku dan kontinuitas individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya. Tujuan karier adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaannya.
Kunci keberhasilan karier pada masa yang akan datang lebih dicerminkan dari pengalaman hidup seseorang daripada posisi yang dimiliki. Oleh karena itu perencanaan karier harus dibuat secara sadar, sukarela dan kesuksesan yang diraih harus dijabarkan dengan baik oleh karyawan sendiri. Keberhasilan dalam karier dikelola melalui penyusunan  perencanaan karier yang cermat. Karyawan yang gagal menyusun perencanaan  kariernya, mereka berfikir bahwa perusahaan manajer merekalah yang bertanggung jawab, hal ini sebagai akibat karena mereka tidak menyadari mengenai konsep – konsep dasar perencanaan karier. Program – program perencanan karier yang efektif juga bisa mengurangi turnover, utamanya antar orang – orang yang memiliki mobilitas karier terbesar, terutama pada karyawan – karyawan terbaik.[12]  
        2.5.2  Tujuan dan Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karir dalam Perspektif Islam
وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا لَٰعِبِينَ ١٦
Artinya:. Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main (16).
Allah tidak menjadikan langit dan bumi yang terhampar luas beserta segala macam keajaiban diantara keduanya untuk permainan. Allah menjadikan semua itu dengan berbagai macam keindahan untuk peringatan dan pelajaran bagi mereka yg mau mengambil ibarat dan manfaat. Semua kejadian alam itu menunjukkan kepada ketinggian hikmah Allah dan kesempurnaan kodrat – Nya serta keadilan -Nya.
                   Tujuan dan manfaat perencanaan karier sebagai berikut:
1.      Meluruskan strategi dan syarat – syarat karyawan intern. ( dengan membantu karyawan di dalam perencanaan karier maka departemen SDI dapat mengantisipasi rencana kerjanya serta mendapatkan bakat yang diperlukan untuk mendukung strategi perusahaan ).
2.      Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan ( perencanaan karier dapat membantu di dalam penyediaan internal bakat – bakat karyawan yang dapat dipromosikan guna memenuhi lowongan yang disebabkan oleh pensiun, pengunduran diri dan pertumbuhan ).
3.      Memudahkan penempatan ke luar negeri ( perusahaan menggunakan perencanaan karier untuk membantu mengidentifikasikan dan menyiapkan penempatan karywan ke seluruh penjuru dunia ).
4.      Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja ( perencanaan karier dapat membantu karywan yang beraneka ragam latar belakangnya di dalam mempelajari harapan – harapan perusahaan ).
5.      Mengurangi pergantian ( meningkatkan perhatian dan kesepakatan karyawan akan loyalitasnya terhadap perusahaan serta mengurangi tingkat pengunduran diri karyawan ).
6.      Menyaring potensi karyawan ( perencanaan karier mendorong karyawan untuk lebih selektif di dalam menggunakan kemampuannya sebab mereka mempunyai tujuan karier yang khusus ).
7.      Meneruskan pertumbuhan pribadi ( perencanaan karier mendorong karyawan untuk lebih maju dan berkembang).
8.      Mengurangi penimbunan ( perencanaan karier menjadikan karyawan sadar akan pentingnya kualifikasi karyawan, mencegah manager yang mementingkan dirinya sendiri serta menyadarkan bahwa departemen SDI bukan departemen yang menentukan segalanya ).
9.      Memuaskan kebutuhan karyawan ( Adanya kesempatan karyawan untuk tumbuh dan berkembang serta terpenuhinya kebutuhan individu  akan harga dirinya menjadikan karyawan mudah merasa puas.
10.  Membantu perencanaan tindakan secara afirmatif ( perencanaan karier membantu menyiapkan pekerjaan yang lebih penting serta pelaksaan kegiatan yang telah ditentukan ).[13]
Untuk dapat mewujudkan manfaat perencanaan karier tersebut perusahaan dapat melakukan berbagai cara seperti melalui pendidikan karier, informasi karier, dan penyuluhan.
A.      Pendidikan Karier
 فَٱلتَّٰلِيَٰتِ ذِكۡرًا ٣
Artinya: dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran ( Al – Shaffat [37]:3
       Banyak SDI yang tidak memahami tentang manfaat perancanaan karier. Oleh karena itu departemen SDI diharapkan meningkatkan kesadaran melalui berbagai teknik pendidikan, seperti lokarya (workshop) dan seminar. Hal ini dapat mendorong karyawan untuk mengemukakan konsep – konsep yang berkaitan dengan perencanaan karier.
B.       Informasi tentang Perencanaan Karier
       Departemen SDI harus menyediakan informasi yang diperlukan karywan di dalam membuat perencanaan karier seperti informasi tentang uraian kerja serta spesifikasinya. Seperti dalam Al quran Surah Al – An am [6]: 67
لِّكُلِّ نَبَإٖ مُّسۡتَقَرّٞۚ وَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ٦٧
Artinya:  Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui (67)
       Apabila tersedia informasi tentang kelompok kerja, karyawan dapat menemukan jalan karier yang layak serta dapat menilainya dengan jalan menanyakan kepada orang yang telah menjalaninya. Selain itu departemen SDI dapat membuat jenjang kemajuan suatu pekerjaan dimana masing- masing jenjang merupakan bagian dari suatu karier serta memerlukan persyaratan tertentu.
C.      Konseling Karier
 إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣
Artinya:  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran ( Al Ashr [103]: 3 )
       Untuk membantu karyawan menetapkan tujuan karier dan menemukan jalan yang tepat untuk mencapainya diperlukan adanya penyuluhan karier. Penyuluhan karier akan membantu karyawan dalam memilih pekerjaan yang diminati serta mengamati dan menafsirkan sifat, ketrampilan serta tes psikologi lainnya. Karyawan harus senantiasa meningkatkan kualifikasinya dimana hal ini bisa dilakukan melalui pelatihan atau pendidikan tambahan. Melalui penyuluhan memberikan penjelasan kepada karyawan mengenai pentingnya menambah ketrampilan dan juga meningkatkan pendidikannya. Selain itu agar penyuluhan berjalan secara efektif para karyawan harus dapat menilai dirinya sendiri serta lingkungannya sehingga dapat membuat perencanan karier yang tepat.
D.      Bimbingan Karier
       Untuk membantu karyawan menetapkan tujuan – tujuan karier dan menemukan karier yang sesuai maka sejumlah departemen memberikan bimbingan penyuluhan karier. Seperti dalam Al quran Surah Al Nahl [16]: 125
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٢٥
Artinya:  Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (125).
       Konsultan karier dapat membantu perusahaan dalam penempatan pekerjaan tertentu untuk karyawannya. Konsultan tersebut bisa membantu karyawan mengeksplorasi berbagai kepentingan mereka dengan memberikan dan mengintrepretasikan tes kecakapan, ketrampilan dan psikologis. Agar dapat berhasil konsultan karier harus meminta karyawan meilai diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.[14]     
2.5.3. Pola Karier
       Hasil dari perencanaan karier adalah adalah penempatan SDI pada bidang tugas yang merupakan bagian awal dari rangkaian suatu pekerjaan. Dari perspektif perusahaan pola karier merupakan perencanaan yang oenting dalam Sumber Daya Insani, pola karier di definisikan sebagai bagian dari pekerjaan yang membentuk karier individu.
       Sumber Daya Insani dalam perusahaan tergantung dari proyeksi rotasi karyawan dengan meperhatikan peringkat kerja. Dari perspektif Sumber Daya Insani pola karier merupakan pola dari pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pribadi dan karier.[15]
2.5.4. Pengembangan Karier
        Manusia berkewajiban untuk berjuang. Dalam pengembangan karier pun karyawan harus berjuang untuk memperoleh karier yang diinginkan dengan jalan yang tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini Allah SWT. Memberikan penjelasan  dalam Al Quran bahwa manusia harus berjuang dalam Q.S Al – Mulk [67]: 2
ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ ٢
Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (2).
       Dalam surah Al-jumuah ayat 10 Allah menjelaskan tentang perlunya mencari karunia – Nya setelah menjalankan usaha dan mengembangkan karier.
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَٱبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ١٠
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (10)
       Pengembangan karier adalah proses peningkatan kemampuan kerja karyawan dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. Program pengembangan karier yang tersedia di perusahaan saat ini dan yang akan datang.

A.    Pengembangan Karier Individu
Setiap karyawan harus menerima tanggung jawab atas perkembangan karier atau kemajuan karier yang dialami. Beberapa hal yang berkaitan dengan perekembangan karier seorang karyawan adalah:
a.         Prestasi kerja
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١١
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Q.S Al- Mujadillah [58]: 11  )
       Prestasi kerja merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karier seorang karyawan. Kemajuan karier sebagian besar tergantung pada prestasi kerja yang baik dan etis. Asumsi kinerja yang baik melandasi seluruh aktivitas pengembangan karier. Ketika kinerjanya di bawah standar, dengan mengabaikan upaya – upaya pengembangan karier, bahkan tujuan pengembangan karier yang sederhana tidak akan tercapai. Kemajuan karier umumnya terletak pada kinerja dan prestasi kerja.
b.        Jaringan kerja
       Jaringan kerja berarti memperoleh eksposur diluar perusahaan. Kontrak pribadi dan profesional, utamanya melalui asosiasi profesi akan memberikan kontak kepada sesorang yang bisa jadi penting dalam mengidentifikasi pekerjaan – pekerjaan yang lebih baik. Lalu ketika kariernya mencapai jalan buntu atau pemecatan mendorong seseorang untuk masuk kedalam kelompok paruh waktu, maka kontak ini dapat membantu tujuan seseorang menuju pada peluang – peluang pekerjaan.
       Dalam penjelasan diatas bahwasannnya bersosialisasi dengan orang lain merupakan perilaku yang  dilakukan oleh Rasulullah Saw serta banyak dilakukan oleh para sahabat, yang sedemikian itu  adalah mazhabnya sebagian besar kaum tabi’in dan orang – orang yang sesudah mereka. Imam as Syaffi’i dan Imam Ahmad serta sebagian banyak ahli fikih berpendapat bahwa lebih baik berinteraksi dengan para manusia untuk beramar ma’ruf nahi munkar daripada mengasingkan diri sendiri serta menghindari orang lain ( Riyadus Shalilihin – Imam Nawawi ).
       Allah SWT. Berfirman dalam surah Al-Maidah [5]: 2
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحِلُّواْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهۡرَ ٱلۡحَرَامَ وَلَا ٱلۡهَدۡيَ وَلَا ٱلۡقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلۡبَيۡتَ ٱلۡحَرَامَ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّن رَّبِّهِمۡ وَرِضۡوَٰنٗاۚ وَإِذَا حَلَلۡتُمۡ فَٱصۡطَادُواْۚ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ أَن صَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ أَن تَعۡتَدُواْۘ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ٢
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi´ar-syi´ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (2)
       Dengan demikian melalui jalinan hubungan pribadi antara seseorang karyawan lainnya dan juga hubungan dengan kelompok profesional yang akhirnya akan sangat bermanfaat bagi karyawan tersebut terutama di dalam perkembangan kariernya.
مَا لَكُمۡ لَا تَنَاصَرُونَ ٢٥
Artinya: "Kenapa kamu tidak tolong menolong? ( Q.S Al – Shaffat [37]: 25 )
Dari Abu Mas’ud yaitu Uqbah bin Amral Anshari al – Badri r.a Rasulullah SAW. Bersabda : Barang siapa yang memberikan petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu ( HR. Muslim ).
c.         Pengunduran diri
       Karyawan profesional dan Manajer pada khususnya beralih ke perusahaan lain sebagai bagian dari strategi pengembangan karier yang disengaja. Jika dilakukan secara efektif pengunduran tersebut akan menguntungkan karyawan tersebut yaitu memperoleh pekerjaan yang lebih baik atau mendapat promosi dengan gaji yang lebih baik serta mendapat pengalaman kerja yang baru. [16]














BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.     Dengan pengenalan dan pembahasan tentang manajemen karir dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.
2.     Perencanaan dan pengembangan karir merupakan fungsi manajemen karir. perusahaan yang ingin karyawan mereka dapat bekerja dengan skill dan pengetahuan yang baik harus dapat merencanakan dan mengembangkan karir pegawainya, sedangkan bagi pegawai dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir, pegawai dapat mengetahui tujuan dan arah karir mereka.






DAFTAR PUSTAKA
Mangkuprawira Safri: Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik , Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan 2004
Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
Handoko Hany: Manajemen Personalia & Sumberdaya Mnusia Edisi 2. BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta 2014,
Ilfi Nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, UIN Malang Press, Malang, 2008.
Veithzal Rivai Zainal, Islamic Human Management, Rajawali Pres, Jakarta, 2014.
Mr. Wara Wiri
Radio Komersil kota Malang

        







[1] Mangkuprawira Safri: Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik , Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan 2004, Hlm 180.
[2] Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
[3] Handoko Hany: Manajemen Personalia & Sumberdaya Mnusia Edisi 2. BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta 2014, Hlm 121
[4] Handoko Hany: Manajemen Personalia & Sumberdaya Mnusia Edisi 2. BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta 2014, Hlm 123
[5] Mangkuprawira Safri: Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik , Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan 2004, Hlm 181-183
[6] Mangkuprawira Safri: Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik , Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan 2004, Hlm 183-188

[7] Mangkuprawira Safri: Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik , Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan 2004, Hlm 188-194
[8] Ilfi Nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, UIN Malang Press, Malang, 2008. hlm.162
[9] Veithzal Rivai Zainal, Islamic Human Management, Rajawali Pres, Jakarta, 2014. Hlm 275
[10] Ibid.,hlm 276
[11] Ibid.,hlm 277
[12] Ibid.,hlm279
[13] Ibid.,hlm 282
[14] Ibid.,hlm 284
[15] Ibid.,hlm 285
[16] Ibid.,hlm 289